2 Kode semantik adalah kode yang berada pada kawasan penanda, yakni penanda khusus yang memiliki konotasi. Kode semantik sering disebut sebagai kode konotatif. Kode konotatif ini menawarkan banyak sisi. Konotasi-konotasi yang termuat di dalam puisi Gus Mus yang berjudul Tahun Baru, ikut menentukan dalam proses pembacaan dalam menyusun Strukturalismeyang pada mulanya hadir di Prancis, menurut Eagelton, tumbuh subur mulai sekitar tahun 1960-an. meskipun demikian strukturalisme telah ada jauh sebelumnya. Pertumbuhan strukturalisme diawali dengan hadirnya buku Course in General Linguistic 1916 oleh Ferdinand de Saussure yang menyikapi bahsa sebagai suatu sistem tanda yang dikaji secara MemahamiBuku Kumpulan Puisi Kontemporer dan Mengidentifikasi Karya Sastra yang Dianggap Penting pada Tiap Periode Adanya karakteristik yang menandai karya sastra pada masa-masa tertentu itu mendorong beberapa ahli sastra untuk memetakan dan mengklasifikasikan tahap-tahap perkembangan sastra Indonesia, mulai dari masa Hanyabedanya jika puisi prismatis masih bertolak dan mengandalkan kata sebagai penyampai maksud penyairnya, puisi kontemporer lebih mengandalkan pada permainan bunyi. Karena itu yang paling diutamakan oleh jenis puisi ini bukanlah ”arti” yang ingin disampaikan penyair, melainkan ”kesan” yang ditimbulkan oleh puisi tersebut. Termasukketika membicarakan demokrasi kontemporer saat ini. Demokrasi yang sangat diagung-agungkan yang konon sangat cocok dengan background kultural masyarakat Indonesia, ternyata dalam perkembangannya mengalami banyak pembengkokan. Benar sekali apa yang telah diungkapkan Paul Virilio seperti yang dikutip Yasraf (2011:83) bahwa Hadirnyazaman yang berbeda dan perkembangan kota yang semakin menjadi-jadi kadang melarutkan warganya pada apa yang sekarang menjauhkan nilai-nilai kepatutan menjadi sikap tidak peduli, cuek, dan . Jenis-Jenis Puisi Kontemporer dan Contohnya – Untuk melengkapi bahasan kita mengenai puisi, kali ini kita akan mengulas tentang puisi kontemporer. Setelah sebelumnya memaparkan secara singkat tentang jenis jenis puisi, kemudian dilanjutkan dengan jenis jenis puisi lama dan jenis jenis puisi baru. Dalam bahasan kita kali ini, kita akan diuraikan mengenai lengkap mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, dan contoh dari puisi kontemporer. Sebelum mempelajari lebih jauh tentang puisi kontemporer, akan lebih baik kita mengenal dahulu siapa sih tokoh yang berperan penting dalam perkembangan puisi ini. Di Indonesia, tokoh-tokoh yang berperan penting dalam puisi kontemporer adalah Sutardji Calzoum Bachri, terkenal dalam karyanya O, Amuk, dan O Amuk Kapak Ibrahim Sattah, terkenal dalam kumpulan puisinya Hai Ti Hamid Jabbar, terkenal dalam kumpulan puisinya Wajah Kita Pengertian Puisi Kontemporer Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontemporer berarti waktu kini. Puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang diciptakan pada waktu kini. Kekinian ini terlihat dari kebebasan puisi kontemporer. Puisi ini tidak terikat oleh bentuk dan rima. Tujuan dari penciptaan puisi ini adalah untuk menyampaikan gagasan. Ciri-Ciri Puisi Kontemporer Beberapa ciri yang melekat pada puisi kontemporer dan membedakannya dengan jenis puisi yang lain adalah Bentuk tulisannya unik Penulisan kata, baris ataupun bait tidak sesuai dengan penulisan puisi secara umum Dapat terjadi kemacetan bunyi dan sampai tidak dapat dibaca, karena terkadang puisi kontemporer hanya berupa tanda baca. Menggunakan idiom yang tidak lazim Ditemukan banyak pengulangan kata, frasa, atau kelompok kata Terkadang mencampuradukkan kata dalam bahasa Indonesia dengan bahasa daerah atau bahasa asing. Menggunakan gaya bahasa paralelisme dikombinasi dengan hiperbola. Unsur Puisi Kontemporer yang Menonjol Selain ciri khas puisi kontemporer, terdapat beberapa unsur yang sangat menonjol dalam puisi ini. Unsur-unsur yang menonjol dalam puisi kontemporer adalah unsur bunyi, menekankan pada rima dan pengulangan/ repetisi tipografi, susunan baris atau bait dan cara penulisan huruf enjambemen, pemotongan kalimat atau frase unsur kelakar Jenis-Jenis Puisi Kontemporer Berikut adalah beberapa jenis puisi yang termasuk dalam kategori puisi kontemporer 1. Puisi Mantra Jenis puisi kontemporer yang satu ini berkaitan dengan salah satu jenis puisi lama yaitu mantra. Puisi mantra pertama kali diperkenalkan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi mantra memiliki beberapa ciri, yaitu Mantra disajikan untuk menimbulkan efek tertentu Digunakan untuk menghubungkan dengan dunia misteri Memberikan efek kemanjuran Berikut adalah salah satu contoh puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri Shang Hai ping di atas pong pong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong? bilang ping mau mau bilang pong mau ping? bilang pong mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong tak ya pong tak ya ping ya tak ping ya tak pong sembilu jarakMu merancap nyaring 2. Puisi Mbeling Kata “mbeling” berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal atau sulit diatur. Arti kata mbeling ini ternyata sesuai dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan-ketentuan umum dalam puisi tidak berlaku dalam puisi mbeling. Puisi mbeling tidak mengikuti aturan. Ciri-ciri puisi mbeling antara lain Biasanya berisi kritik sosial untuk pemerintahan Dapat juga digunakan untuk menyindir penyair puisi jenis yang lain Pengarang mengutamakan unsur kelakar tanpa ada unsur tersirat Contoh Kesejukan kesejukan di tengah kota pasti AC kesejukan di tengah kampung sepoi angin yang satu membuang uang karena kebutuhan yang satu gratis menyehatkan Pedas pedas cabai rawit semua kecanduan pedas harga cabe rawit haruskah mati kecanduan? super pedas ulah sang penguasa pedas kecanduan Hoax hoax negeri serba hoax pemberi kebenaran hoax penyampai bukti hoax tak sepaham hoax pembela haq hoax axHOAXho 3. Puisi Konkret Puisi konkret merupakan puisi yang menitikberatkan tampilan grafis pada susunan katanya. Susunan grafis dapat menyerupai gambar tertentu. Contoh Cinta Cinta Cinta Cin ta Cin ta Cin ta Cin ta Cin KAU ta Cin ta Cin ta Cin ta Cin ta Cin ta Cin ta Cin ta Cin ta Cinta 4. Puisi Tanpa Kata Sesuai dengan namanya, puisi ini tidak menggunakan kata untuk mengungkapkan ekspresinya. Sebagai gantinya digunakan titik, garis, huruf atau simbol tertentu. Contoh mati ———————m—————- ———-a—————————- —————————-t———- —————i—————-i!!!!!!!!!! 5. Puisi Mini Kata Puisi ini merupakan jenis puisi kontemporer yang minim sekali menggunakan kata, akan tetapi dilengkapi simbol lain berupa huruf, garis, atau tanda baca. Contoh Reformasi RR R RRRRR R RRRRRRRRR RRRRRRRRR RRRRRRRR !! REFORMASI !! 6. Puisi Multi Lingual Puisi multi lingual menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, baik bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh Merapi merapi… gagah bak penguasa asap putih memayungimu lebat hutan pengawalmu sejarah laharmu abadi kini merapi… saumpamane kowe bisa nguri-uri kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi prilakune manungsa becik lan ora marang alam karunia sang Illahi. 7. Puisi Supra Kata Puisi ini adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional dan susunannya dijungkirbalikkan sehingga menciptakan kosakata baru yang belum ditemui sebelumnya. Aspek bunyi dan ritme merupakan hal yang paling ditonjolkan. Puisi ini lebih mirip dengan puisi mantra karena digunakan untuk merangsang timbulnya suasana magis. Contoh Berikut adalah contoh puisi supra kata karya Sides Sudyarto DS PUISI JAMAN BAHARI GIRISA Ya meraja jaramaya Ya marani niramaya Ya silapa palasiya Ya mirado rodamiya Ya midosa sadomiya Ya dayuda dayudaya Ya siyaca cayasiya Ya sihama mahasiya 8. Puisi Idiom Baru Puisi idiom baru menggunakan idiom baru di dalamnya. Kata yang digunakan dalam puisi ini diungkapkan dengan cara baru sehingga mengandung nyawa baru. Idiom yang digunakan dalam puisi ini adalah idiom yang jarang digunakan. Contoh Tidak keheningan bukanlah sepi kesepian bukanlah sunyi penderitaan bukanlah luka pertanyaan bukanlah ketidakpercayaan menghilang bukanlah ketakutan firasat jadi pertanda kau pergi tuk selamanya! Artikel bahasa lainnya jenis jenis drama cara penulisan daftar pustaka penggunaan huruf tebal paragraf klasifikasi kalimat tunggal kalimat denotasi dan konotasi konjungsi kalimat nomina dan kalimat verbal jenis jenis kalimat majemuk jenis jenis kata penghubung intrakalimat majas anakronisme majas tautologi kalimat tidak langsung penggunaan tanda elipsis dan tanda penyingkat apostrof ciri ciri kalimat utama dan kalimat penjelas Sekian pembahasan mengenai Jenis-Jenis Puisi Kontemporer dan Contohnya. Semoga penjelasan mengenai jenis jenis puisi kontemporer ini mudah dipahami dan dapat dijadikan sumber belajar bahasa Indonesia. Terima kasih. Teman-teman, yuk kita belajar cara menganalisis puisi kontemporer lewat artikel berikut ini! — Sebelumnya kita sudah belajar tentang apa yang dimaksud dengan puisi kontemporer beserta jenis-jenisnya. Nah kali ini, kita akan mencoba untuk menganalisis puisi kontemporer. Menganalisis puisi memang tidak mudah, karena pada dasarnya, seperti yang diucapkan oleh Sapardi Djoko Damono bahwa puisi adalah “bilang begini maksudnya begitu”. Apalagi puisi kontemporer, yakni puisi kekinian yang berusaha untuk mendobrak gaya penulisan puisi konvensional. Tentunya diperlukan kejelian untuk memahaminya. Akibat sifat puisi yang berkata begini, maksudnya begitu, puisi bisa memiliki banyak tafsiran atau makna. Hal ini sebenarnya boleh-boleh saja, malah semakin banyak interpretasi dari suatu puisi semakin bagus pula puisi tersebut. Puisi yang baik pasti memiliki makna walaupun dalam arti yang berbeda-beda. Seperti contohnya puisi dari Sutardji Calzoum Bachri yang menampilkan kata-kata tanpa makna pada puisi yang berjudul “Tragedi Winka dan Sihka”. Namun, ia masih tetap berorientasi kepada makna dalam membawa suasana. Tragedi Winka dan Sihka Karya Sutardji Calzoum Bachri, 1983 kawin kawin kawin kawin kawin ka win ka win ka win ka win ka win ka winka winka winka sihka sihka sihka sih ka sih ka sih ka sih ka sih ka sih sih sih sih sih sih ka Ku Analisis Puisi Tragedi Winka dan Sihka Meskipun makna puisi tersebut tidak diungkapkan, bentuk fisik puisi di atas membentuk makna. Puisi di atas merupakan tragedi. Pembalikan kata /kawin/ menjadi /winka/ dan /kasih/ menjadi /sihka/ mengandung makna bahwa perkawinan antara suami istri itu akan berantakan dan kasih antara suami dan isteri sudah berbalik menjadi kebencian. Baris-baris puisi yang membentuk zig-zag mengandung makna terjadinya lika-liku dalam perjalanan perkawinan itu. Pada baris ketujuh kata /kawin/ berjalan mundur. Hal ini mengandung makna bahwa cinta dalam perkawinan yang tadinya besar, berubah menjadi semakin lama semakin mengecil. Pada baris ke-15 kata /kawin/ berubah menjadi /winka/, ini berarti percek-cokan dan perpisahan sudah sering terjadi sehingga kata /kasih/ berubah menjadi /sihka/, artinya kasih itu berubah menjadi kebencian. Pada baris ke-22 kasih itu mundur sekali, sampai akhirnya tinggal kasih sebelah saja, yakni tinggal /sih/ . Pada akhir puisi ini kawin dan kasih itu menjadi kaku atau mati. /Ku/ diawali dengan huruf kapital menyatakan bahwa mereka kembali kepada Tuhan. Contoh Soal Bacalah puisi di bawah ini untuk menjawab soal 1. Sepisaupi Sutardji Calzum Bachri Sepisau luka sepisau duri Sepikul dosa sepukau sepi Sepisau duka serisau diri Sepisau sepi sepisau nyanyi Sepisaupa sepisaupi Sepisanya sepikau sepi Sepisaupa sepisapi Sepisaupa sepisaupi Sepisaupa sepisaupi Sepisaupa sepisaupi Sampai pisau-Nya ke dalam nyanyi Soal 1 Soal UN 2016 Ciri paling dominan yang terdapat dalam puisi kontemporer tersebut adalah… Keberadaan wujud bait yang digunakan penyair Penggunaan sImbol-simbol pengganti sesuatu yang dimaksudkan Mengungkapkan keadaan sebenarnya secara gambling Ketidaklaziman penggunaan pasangan kata Percampuradukan bahasa resmi dengan bahasa sehari-hari Jawaban D Pembahasan Puisi tersebut termasuk jenis puisi kontemporer. Karakteristik puisi kontemporer adalah bebas tidak ada aturan, sesuai dengan keinginan penyair. Dalam hal ini penyair bebas bermain diksi, bebas dalam tipografi, bebas menggunakan lambang/simbol. Terkait dengan ciri paling dominan pada puisi tersebut adalah bebas bermain diksi, yaitu ketidaklaziman menggunakan pasangan kata. Itulah tadi salah satu contoh analisis puisi kontemporer karya Sutradji Calzum Bachri. Setiap puisi tentu mempunyai makna yang ingin disampaikan oleh penulisnya Squad. Kamu sudah pernah mempraktikkan membuat puisi kontemporer, belum? Kalau belum, sudah siap dong untuk mencoba? Jika kalian masih mengalami kesulitan, bisa langsung tonton video di ruangbelajar, tentunya bersama tutor yang berpengalaman! ReferensiWaluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta Erlangga. Artikel diperbarui 3 Desember 2020

apa yang diutamakan dalam puisi kontemporer